Nah saat ini banyak sekali situs yang sangat luar biasa didalamnya berisikan tentang keislaman.
dan pada kesempatan kali ini sekedar mengingatkan kembali yang Insyaallah sangat mengetuk pintu hati kita sehingga kita tergegah untuk melaksanakannya,
Memang Ibadah puasa sudah selesai, tapi bukan berarti ibadah juga selesai, karena ibadah itu
sampai maut menjemput.
Oleh
karenanya, jangan lupa, untuk kesempurnaan puasa Ramadhan kita, semangat lah
untuk puasa Sunnah 6 hari Syawal, sebagaimana dalam hadits Abu Ayyub
al-Anshori,
عَنْ أبِي أَيُّوْبَ اْلأَنْصَارِيِّ – رضي الله عنه – أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ – صلى الله عليه و سلّم- قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَ أَْتبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَهْرِ
Dari Abu Ayyub
al-Anshari –radhiyallahu ‘anhu- bahwasanya Rasulullah –shallallahu ‘alahi wa
sallam– bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari
bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa satu tahun penuh” (HR. Imam
Muslim dalam Shahihnya 1164).
Hadits ini
menunjukkan disyariatkannya puasa enam hari pada bulan Syawal, baik bagi kaum
pria maupun wanita. Hal ini merupakan pendapat mayoritas ahli ilmu seperti
diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Ka’b al-Akhbar, Sya’bi, Thawus, Maimun bin
Mihran, Abdullah bin Mubarok, Ahmad bin Hanbal dan Syafi’i.
Faedah puasa
Syawal
Ingatlah
saudaraku, membiasakan puasa setelah Ramadhan memiliki beberapa faedah yang
cukup banyak, diantaranya:
- Puasa enam hari Syawal setelah Ramadhan berarti meraih pahala puasa setahun penuh
- Puasa syawal dan sya’ban seperti shalat sunnah rawatib sebelum dan sesudah shalat fardhu, untuk sebagai penyempurna kekurangan yang terdapat dalam fardhu
- Puasa syawal setelah ramadhan merupakan tanda bahwa Allah menerima puasa ramadhannya, sebab Allah apabila menerima amal seorang hamba maka Dia akan memberikan taufiq kepadanya untuk melakukan amalan shalih setelahnya
- Puasa Syawal merupakan ungkapan syukur setelah Allah mengampuni dosanya dengan puasa ramadhan
- Puasa Syawal merupakan tanda keteguhannya dalam beramal shalih, karena amal shalih tidaklah terputus dengan selesainya ramadhan tetapi terus berlangusng selagi hamba masih hidup.
Tidak harus
berurutan
Ketahuilah
wahai saudaraku bahwa puasa Sunnah enam hari Syawal itu tidak harus
berturut-turut setelah Idul Fithri, kapan itu selagi masih di bulan Syawal maka
boleh.
Ash-Shon’ani berkata:
“Ketahuilah bahwa pahala puasa ini bisa didapatkan bagi orang yang berpuasa
secara berpisah atau berturut-turut, dan bagi yang berpuasa langsung setelah
hari raya atau di tengah-tengah bulan”.
Inilah
pendapat yang benar. Jadi, boleh berpuasa secara berturut-turut atau tidak,
baik di awal, di tengah maupun di akhir bulan Syawal. Namun, yang lebih utama
adalah bersegera melakukannya usai hari raya.
Dengan
demikian, maka kita dapat mengetahui kesalahan keyakinan sebagian masyarakat
yang mengatakan bahwa puasa sunnah Syawal harus pada hari kedua setelah hari
raya, bila tidak maka sia-sia puasanya!!
Namun, jika
engkau wahai saudaraku masih punya tanggungan puasa Ramadhan, maka lunasilah
terlebih dahulu sebelum puasa Sunnah Syawal. Al-Hafizh Ibnu
Rajab berkata: “Barangsiapa yang mempunyai tanggungan puasa Ramadhan,
kemudian dia memulai puasa enam syawal, maka dia tidak mendapatkan keutamaan
pahala orang yang puasa ramadhan dan mengirinya dengan enam syawal, sebab dia
belum menyempurnakan puasa Ramadhan”.
Sebarkanlah
ilmu ini kepada yang lainnya, siapa tahu ada yang bersemangat melaksanakannya
karena sebab dirimu sehingga engkau pun meraih pahala dengan sebab tersebut.
Sumber: Ukmi Polmed
- teruntuk-diri-yang-sedang-mencari
- cinta-rasulullah
- sejarah-terbentuknya-blog-ukmi-polmed
- hijrahlah-sebelum-terlambat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar