Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan alam semesta
semoga kita semua termasuk hamba-Nya yang senantiasa bersyukur atas nikmat dan
rahmat-Nya . Shalawat berangkai salam tetap kita hadiakan kepada Nabi Muhammad
Shalallahu'alaihi wa Sallam, keluarga, sahabat, serta segenap pengikutnya...
Alhamdulillah kali ini kita masih dipertemukan kembali dalam
agenda KALAM (Kajian Islam) UKMI POLMED. Yang tentunya sangat special buat
warga Islam UKMI POLMED tentunya.
Tepat pada :
Hari : Rabu
Tanggal; 19 Oktober 2016
Pukul : 14.00 Wib
Tempat: Halaman Musholla polmed
Telah mengadakan agenda yangTentunya dengan pembahasan yang sangat seru, Apa itu???
Ia kali ini KALAM (Kajian Islam) UKMI POLMED mempersembahkan
dengan TEMA “TAUHID”.
Kali ini tak ada video tak banyak kata yang ada hanya foto
Dan tentunya sangat
seru dan bermanfaat tentunya apa lagi
ada
-Materi ok
-Snack ok
-Ukhuwah ok
-Duduk duduk berpahala
Nah bicara tentang TAUHID, inilah inti dari ajaran Islam
langsung saja kita lihat dan kita baca, jangan hanya lihat tak dibaca, karena
membaca adalah jendela ilmu kita dan setelah dibaca ia diamalkan tentunya.
Amma ba’du:
Ini adalah lembaran-lembaran kecil, tulisan-tulisan di
dalamnya memuat beberapa kalimat yang berkaitan dengan perintah Allah Ta’ala yang
paling agung yaitu tauhid, dan larangan Allah Ta’ala yang sangat
berbahaya yaitu syirik.
Saudaraku, pembaca yang budiman… Sebagaimana diyakini oleh
Ahlu Sunnah wal Jamaah yang berjalan di atas manhaj Salaf bahwa tidaklah Allah
Ta’ala mengutus para Rasul dan menciptakan makhluk melainkan dalam rangka
merealisasikan tauhid, meninggalkan, serta menjauhi syirik. Tatkala musuh besar
kita syaithan yang terkutuk mengetahui hal ini, maka ia mengirim pasukannya
untuk mamalingkan hamba-hamba Allah Ta’ala sesuai tingkatan mereka dari
mempelajari tauhid dan mengamalkannya, baik para dai’nya, mad’u (orang-orang
yang didakwahi), para ulama’, maupun masyarakat awam, kecuali orang-orang yang
dirahmati oleh Allah Ta’ala. Ia menggoda para da’i untuk meninggalkan dakwah
tauhid dengan alasan dakwah tauhid akan memecah belah persatuan dan kesatuan,
atau dengan alasan orang-orang tidak akan berinteraksi dengannya, atau
orang-orang sudah mengilmuinya. Dan seterusnya, tidak akan habis alasan yang
dikemukakan. Bagaimana bisa kita meninggalkan dakwah tauhid karena
alasan-alasan seperti ini, yang sama sekali tidak pernah dipedulikan oleh para
Nabi dan para Rasul? Tahukah anda kenapa demikian? Karena mereka mengetahui
–sesuai ilmu yang Allah Ta’ala ajarkan kepada mereka– bahwa tujuan mendakwahi
manusia adalah mentauhidkan Allah Ta’ala. Tidak ada jalan keselamatan
kecuali jalan mereka – Jalan mereka itu satu–, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
وَأَنَّ
هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ
فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ
ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ.
“Ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah ia, dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu
mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya, yang demikian itu diperintahkan Allah
agar kamu bertakwa.”(Al-An’am : 153).
Tugas para da’i yang benar hanyalah menghidupkan dakwah para
Rasul yaitu mentauhidkan Allah Ta’ala.
Diantara bentuk godaan syaithan kepada orang awam yaitu
anggapan bahwa tauhid adalah perkara yang mudah dipelajari, dan kita sudah
bertauhid. Maka untuk apa kita menyebarkan dakwah tauhid?
Kita katakan, Subahaanallah.. bagaimana bisa
dikatakan demikian, sementara telah tersebar di berbagai negeri Islam dan
negeri-negeri lain kegelapan syirik besar yang nyata, sebagaimana akan datang
penjelasannya. Kemudian seandainya syirik merupakan sesuatu yang mudah
diketahui maka kita tetap butuh agar senantiasa diingatkan (akan bahayanya),
dan senantiasa butuh berdoa kepada Allah Ta’ala agar dijauhkan darinya. Sebab
kita tidak akan bisa seperti Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam (orang yang
sempurna Imannya), walupun demikian beliau tetap memohon kepada Rab-Nya Ta’ala
agar (dijauhkan dari kesyirikan).
وَإِذْ
قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا
الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ
أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ.
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku,
Jadikanlah negeri ini (Mekkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta
anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala” (Ibrahim : 35).
Ibrahim at-Taimi rahimahullah berkata: “Siapakah
yang merasa aman dari musibah ini (terjerumus ke dalam kesyirikan) setelah
Ibrahim ‘Alaihissalam” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Jarir
At-Thabari).
Kita tidak akan bisa seperti para Sahabat Rasulullah
–sebaik-baik generasi– Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam senantiasa
mengingatkan mereka agar bertauhid, bahkan ketika sakit menjelang wafatnya Shallallahu
alaihi wasallam.
Wahai segenap manusia marilah belajar tauhid dan
mendakwahkannya, karena mempelajari tauhid, mendakwahkan, serta mengamalkannya
merupakan sebab tegaknya negeri Islam di dunia, dan merupakan sebab meraih
Surga Firdaus di akhirat. Allah Ta’ala berfirman :
وَعَدَ
اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا
اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ
لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ
وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ
أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي
شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ
ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ.
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di
antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh
akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka
agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar
(keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka
tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku.
dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah
orang-orang yang fasik”. (An-Nuur : 55).
Nah, artikel yang kami ambil dari kitab Mukhalafaat fii
at-Tauhid, ini masih sebagian dari dasar mengenai ilmu Tauhid maka dari itu
tunggu kelanjutannya hanya di blog ldkukmipolmed.blogspot.co.id dan bisa langsung cari di muslim.or.id
***
Sumber: kitab Mukhalafaat fii at-Tauhid, hal. 3-5,
karya Syaikh Abdul Aziz bin Rais ar-Rais
Penerjemah: Ust. Amir As-Soronji, Lc,.M.Pd.I
Sumber : Muslim.or.id ,ldkukmipolmed.blogspot.co.id
semangat yah adik-adik
BalasHapusSipp bg mohon bimbingannya dari kejauhan
Hapus